Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Teknologi E-Bisnis
Nama Dosen : Budi Hermana
Nama Mahasiswa : Mukibatul Munawaroh
35 SIB
Pasar Modal adalah pertemuan demand(permintaan) dan supply(penawaran) dana jangka panjang yang diwujudkan dalam bentuk instrumen-instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan. Salah satu bentuk instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Obligasi merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Penerbit obligasi dapat berupa perusahaan maupun pemerintah. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan beberapa obligasi, salah satunya adalah ORI (Obligasi Ritel Indonesia).
ORI adalah jenis obligasi negara yang diperjualbelikan secara ritel atau eceran dengan pecahan yang relatif kecil. Ritel atau eceran sebagaimana pengertian perdagangan barang dapat dijual dalam bentuk pecahan kecil di toko atau kios. Untuk ORI prinsipnya sama, hanya tempat perdagangannya bukan di pasar, tetapi di bank atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk pemerintah. Ritel juga mengandung maksud bahwa penjualan dan pembelian dalam skala kecil serta dapat terjangkau masyarakat luas. Pengertian kecil untuk ukuran obligasi ini adalah Rp 5 juta dengan kelipatan di atasnya, misalnya Rp 10 juta, dan seterusnya dengan pecahan terbesar Rp 3 miliar.
Dibandingkan dengan obligasi lain ataupun bentuk investasi lain, ORI mempunyai banyak keuntungan, antara lain:
1. Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SUN (Surat Utang Negara) dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
2. Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. Ilustrasi perbandingan suku bunga adalah sebagai berikut:
ORI : +- 10 %
Deposito : +- 5,91 %
Tabungan : +- 2,53 %
Dapat dilihat bahwa suku bunga obligasi lebih tinggi dari deposito dan tabungan.
3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo dan kupon dibayar setiap bulan.
4. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme Bursa Efek atau Transaksi di luar Bursa Efek (over the counter).
5. Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari Agen Penjual yang dapat dieksekusi
kepada nasabahnya yang membeli di pasar perdana.
6. Berpotensi memperoleh capital gain bila ORI dijual pada harga yang lebih tinggi daripada
harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.
7. Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. Kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak.
8. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Obligasi pemerintah biasanya disebut juga dengan "obligasi bebas risiko" sebab pemerintahan suatu negara dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasinya pada saat jatuh tempo. Memang terdapat catatan dimana obligasi pemerintah ini mengalami gagal bayar seperti yang terjadi pada pemerintah Rusia di tahun 1998 yang disebut krisis keuangan Rusia, walaupun ini sangat langka terjadi.
ORI dapat diperjualbelikan di 2 tempat:
- pasar perdana (IPO).
- pasar sekunder
Apabila investor membeli pada pasar perdana (IPO) melalui agen penjual, maka investor membeli pada harga 100% (par). Setelah itu, ORI dijual di pasar sekunder dan harganya bisa diatas par (premium) ato dibawah par (discounted). Kalo harga ORI premium maka investor mendapatkan capital gain bila menjual sebelum jatuh tempo. Contohnya; misalkan saat ini harga ORI 105,76%, maka investor akan mendapat capital gain sebesar 5,76% dari nominal ORI yg dimiliki apabila dijual. Sebaliknya kalo harga ORI discounted maka investor akan mengalami kerugian (capital loss) bila menjual ORI nya.
Daftar pustaka:
- website wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar