Rabu, 16 Desember 2009

Personal SPK

PERSONAL SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Nama: Mukibatul Munawaroh
Tugas dosen Bpk Prihantoro

Hidup penuh dengan pilihan. Itu adalah bunyi pepatah yang benar adanya. Karena setiap saat kita dihadapkan pada pulihan-pilihan. Contoh kecil pilihan-pilihan tersebut adalah
Di pagi hari : pilihan bangun tidur atau meneruskan tidur, sarapan atau tidak, berangkat kerja atau tidak. Bangun tidur, sarapan, berangkat kerja merupakan pilihan-pilihan yang harus diambil keputusan. Tidak mungkin terjadi sampai di tempat kerja tanpa ada keputusan berangkat kerja

Hal tersebut di atas merupakan sebagian kecil pilihan dan keputusan yang harus diambil setiap
harinya.
Dalam perjalanan hidup, selain keputusan-keputusan kecil rutinitas, ada beberapa keputusan besar yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang. Keputusan tersebut menentukan arah hidup. Sebagai contoh adalah keputusan mengambil sekolah. Mulai dari sekolah TK, SD, SMP, SMU, bahkan sampai perguruan tinggi. Tidak mungkin seseorang bisa berprofesi sebagai dokter kalau tidak mengambil kuliah di kedokteran. Semua keputusan yang diambil tentunya merupakan sebuah pilihan diantara pilihan lain. Dan setiap pilihan pasti ada pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan.
Beberapa keputusan besar yang penulis dan mungkin orang lain ambil dan pertimbangkan antara lain:
1. Memilih sekolah. SD dan SMP tidak banyak pilihan karena memang keharusan yang harus diambil. Setelah SMP ada beberapa pilihan:
- SMK, yang penulis minati adalah SMK Farmasi. Dengan pertimbangan-pertimbangan:
   o cepet mencari pekerjaan,
   o keren (asumsi waktu itu),
   o mahal (untuk ukuran kemampuan orang tua penulis)
- SMU. Dengan pertimbangan-pertimbangan:
   o Tidak bisa langsung mencari kerja,
   o lebih murah,
   o lebih mudah melanjutkan ke perguruan tinggi,
   o anjuran dari guru di SMP untuk melanjutkan sekolah lebih tinggi lagi
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut penulis memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMU.

2. Memilih Perguruan Tinggi. Setelah menamatkan SMU, ada beberapa pilihan. Pilihan melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun pilihan tidak melanjutkan sekolah. Pilihan kedua tidak terlalu dipertimbangkan karena memang penulis ingin melanjutkan kuliah, begitu juga dengan orang tua. Cita-cita waktu itu adalah menjadi akuntan atau teknokrat. Beberapa pilihan Perguruan tinggi dan jurusan yang pada waktu itu dipertimbangkan:
- Universitas Diponegoro, jurusan matematika. Lewat jalur PMDK. Waktu itu pertimbangannya adalah
   o backup jika UMPTN/SPMB tidak diterima
   o bukan jurusan yang menurut penulis prospektif tapi merupakan jurusan yang penulis gemari
   o biaya terjangkau
- Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
   o Murah, biaya sekolah gratis
   o Langsung bekerja sebagai PNS Departemen Keuangan
   o Pendaftaran harus ke lokasi di Malang.
Pada waktu itu karena kurang info dan komunikasi, sehingga penulis tidak mendaftar ke STAN.
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dengan pilihan pertama Teknik Informatika dan pilihan kedua Teknik Kimia. Pertimbangannya adalah sebagai berikut:
   o T. Informatika saat itu sangat prospektif, banyak dibutuhkan
   o Biaya kuliah di ITS terjangkau
   o Masih satu propinsi dengan kampong halaman
   o ITS mempunyai peringkat bagus dan merupakan PTN ternama di wilayah timur Indonesia
Dari pertimbangan-pertimbangan di atas, penulis memutuskan untuk melanjutkan
belajar di ITS, dan Alhamdulillah diterima di jurusan T. Informatika.

3. Keputusan besar yang selanjutnya diambil adalah tentang pemilihan pekerjaan. Beberapa pilihan adalah mendaftar menjadi PNS Departemen Keuangan, Pengajar/Dosen, Pegawai Swasta. Pertimbangan-pertimbangan yang dipikirkan adalah:
- PNS Departemen Keuangan. Pertimbangan-pertimbangan yang dipikirkan:
   o Gaji standar
   o Penempatan di Jakarta, jauh dari kampung halaman
   o Ada pensiun
   o Ada dukungan orang tua
   o Tawaran datang lebih dulu
- Dosen, pertimbangannya adalah:
   o Gaji standar, tapi masih lebih kecil dibandingkan pns di Depkeu
   o Penempatan di Madura, deket dari kampung halaman
   o Ada pensiun
   o Waktu kerja fleksibel
   o Tawaran setelah penerimaan Depkeu
- Pegawai swasta
   o Menyita waktu
   o Gaji tergantung tempat kerja
Dari pertimbangan-pertimbangan di atas sebenarnya mengarah untuk menjadi Dosen, tapi karena waktu itu penerimaan yang lebih dulu menjadi pns Depkeu, maka penulis mengambil keputusan untuk menjadi PNS Depkeu.
Demikian beberapa permasalahan yang memerlukan untuk diambil keputusan, yang dapat dibantu dengan sistem penunjang keputusan.

Tidak ada komentar: